Maqalah
`IEDUL FITRI : SEBUAH METAMORFOSA
LAHIRNYA JATI DIRI SEORANG MUSLIM BARU
Sebentar lagi gema takbir akan berkumandang di segenap penjuru dunia
sebagai simbolisasi telah berakhirnya bulan Ramadhan dan telah datangnya masa
kemenangan dan hari bersejarah bagi umat Islam sedunia yaitu datangnya `Iedul
Fitri. Laki-laki perempuan, tua muda, anak kecil dewasa, bahkan yang tidak
saum pun berbondong-bondong pergi ke lapangan untuk melaksanakan shalat sunat `ied`.
Inilah moment yang sangat ditunggu dan bersejarah bagi kaum muslimin.
Kata `Ied` terambil dari kata `aada -ya`uudu- `audan
`kembali` (M. Yunus : 284); sedangkan kata fitri berasal dari kata fathara
– yafthuru – fathran `berbuka` (M. Yunus : 319) sehingga secara bahasa `iedul
fitri bermakna `kembali berbuka`; artinya selama satu bulan kaum muslimin dilarang
untuk makan minum atau hubungan suami istri di siang hari, maka dengan
datangnya `iedul fitri larangan-larangan tersebut tidak ada lagi.
Beberapa ulama telah memberikan beberapa definisi tentang makna kata fitri
diantaranya adalah :
1. berbuka, hal ini sebagaimana hadits Rosulullah saw :
للصامِ
فرْحتانِ فرحة عند فِطْرِه وفرحة عند لقاءِ رَبِّه
Artinya :` bagi orang shaum itu
dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika
bertemu dengan Tuhannya`.
2.
Suci, hal ini
sebagaimana hadits Rosulullah saw :
كُلُّ
مَولودٍ يولدُ على الفِطْرَةِ
Artinya :`setiap bayi yang dilahirkan itu dalam keadaan
suci bersih`.
3. tabi`at beragama, hal ini sebagaimana Firman Allah SWT :
فَأقِمْ
وَجْهَكَ للدِّينِ حَنيفاً فِطْرَةَ الله فَطَرَ النّاسَ عَلَيْها ... الأية
(الروم : 33)
Artinya :` dan hadapkanlah wajahmu
kepada agama Allah dengan condong; sesuai dengan fithrah Allah yang telah
menciptakan manusia dengan fitrahnya … al-ayat (Q.S ar-Ruum; 30 : 30).
Dari
ketiga definisi di atas menjelaskan bahwa `iedu fitri bisa didefinisikan
dengan `kembalinya orang muslim untuk makan-minum di siang hari dan ia dalam
keadaan suci dan siap untuk menerima kembali aturan dan ajaran yang terdapat
dalam agama Islam. Hal
ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Imam Nawawi yang mendefinisikan tentang
kata fithrah sebagai berikut :
الفطرة
هي : هو أنّ كلّ مولود يولد مُتَهَيِّأ للإسلام
Artinya :` Fithrah
adalah sesungguhnya setiap bayi yang
dilahirkan dalam keadaan disiapkan untuk menerima agama Islam`.
Dari
uraian di atas menjelaskan bagi kita bahwa, setiap orang muslim yang telah
beres melaksanakan shaum di bulan Ramadhan, maka ketika datang `iedul fitri
seumpama bayi yang baru dilahirkan dalam keadaan suci bersih yang siap untuk
menerima ajaran dan aturan-aturan yang ada dalam ajaran agama Islam. Sehingga
bisa dikatakan bahwa bulan Ramadhan adalah sebuah metamorfosa (proses) lahirnya
jiwa-jiwa muslim yang siap kembali menjalankan perintah agama dengan keadaan
jiwa yang telah bersih dari segala dosa dan kesalahan karena telah dibakar dan
digodok selama satu bulan.
Lahirnya
kembali jiwa baru, tentunya tidak semua akan dinikmati oleh segenap kaum
muslimin; tapi hal itu dapat dirasakan oleh mereka yang mampu memanfaatkan
bulan Ramadhan sebagai sebuah moment untuk melebur segala dosa dan kesalahan
mereka. Bagi mereka yang tidak mampu memanfaatkan bulan Ramadhan dengan baik,
tentu jaminan lahirnya kembali jiwa yang baru ibarat pepatah jauh api dari
panggang. Tentu kita
berharap bulan Ramadhan tahun ini dapat melahirkan jiwa dan semangat baru bagi kita untuk menjalankan syari`at dan
ajaran Islam. Wallahu `alam bish-shawab.
RAIHLAHLAH KERIDLOANNYA
DENGAN
SHABAR DAN SHALAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar