Jumat, 17 Juli 2015

Memaknai `Iedul Fitri

Maqalah
`IEDUL FITRI : SEBUAH METAMORFOSA
LAHIRNYA JATI DIRI SEORANG MUSLIM BARU

Sebentar lagi gema takbir akan berkumandang di segenap penjuru dunia sebagai simbolisasi telah berakhirnya bulan Ramadhan dan telah datangnya masa kemenangan dan hari bersejarah bagi umat Islam sedunia yaitu datangnya `Iedul Fitri. Laki-laki perempuan, tua muda, anak kecil dewasa, bahkan yang tidak saum pun berbondong-bondong pergi ke lapangan untuk melaksanakan shalat sunat `ied`. Inilah moment yang sangat ditunggu dan bersejarah bagi kaum muslimin.
Kata `Ied` terambil dari kata `aada -ya`uudu- `audan `kembali` (M. Yunus : 284); sedangkan kata fitri berasal dari kata fathara – yafthuru – fathran `berbuka` (M. Yunus : 319) sehingga secara bahasa `iedul fitri bermakna `kembali berbuka`; artinya selama satu bulan kaum muslimin dilarang untuk makan minum atau hubungan suami istri di siang hari, maka dengan datangnya `iedul fitri larangan-larangan tersebut tidak ada lagi.
Beberapa ulama telah memberikan beberapa definisi tentang makna kata fitri diantaranya adalah :
1.      berbuka, hal ini sebagaimana hadits Rosulullah saw :
للصامِ فرْحتانِ فرحة عند فِطْرِه وفرحة عند لقاءِ رَبِّه
Artinya :` bagi orang shaum itu dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya`.
2.      Suci, hal ini sebagaimana hadits Rosulullah saw :
كُلُّ مَولودٍ يولدُ على الفِطْرَةِ
Artinya :`setiap bayi yang dilahirkan itu dalam keadaan suci bersih`.
3.      tabi`at beragama, hal ini sebagaimana Firman Allah SWT :
فَأقِمْ وَجْهَكَ للدِّينِ حَنيفاً فِطْرَةَ الله فَطَرَ النّاسَ عَلَيْها ... الأية (الروم : 33)
Artinya :` dan hadapkanlah wajahmu kepada agama Allah dengan condong; sesuai dengan fithrah Allah yang telah menciptakan manusia dengan fitrahnya … al-ayat (Q.S ar-Ruum; 30 : 30).
Dari ketiga definisi di atas menjelaskan bahwa `iedu fitri bisa didefinisikan dengan `kembalinya orang muslim untuk makan-minum di siang hari dan ia dalam keadaan suci dan siap untuk menerima kembali aturan dan ajaran yang terdapat dalam agama Islam. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Imam Nawawi yang mendefinisikan tentang kata fithrah sebagai berikut :
الفطرة هي : هو أنّ كلّ مولود يولد مُتَهَيِّأ للإسلام
Artinya :` Fithrah adalah  sesungguhnya setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan disiapkan untuk menerima agama Islam`.
Dari uraian di atas menjelaskan bagi kita bahwa, setiap orang muslim yang telah beres melaksanakan shaum di bulan Ramadhan, maka ketika datang `iedul fitri seumpama bayi yang baru dilahirkan dalam keadaan suci bersih yang siap untuk menerima ajaran dan aturan-aturan yang ada dalam ajaran agama Islam. Sehingga bisa dikatakan bahwa bulan Ramadhan adalah sebuah metamorfosa (proses) lahirnya jiwa-jiwa muslim yang siap kembali menjalankan perintah agama dengan keadaan jiwa yang telah bersih dari segala dosa dan kesalahan karena telah dibakar dan digodok selama satu bulan.
Lahirnya kembali jiwa baru, tentunya tidak semua akan dinikmati oleh segenap kaum muslimin; tapi hal itu dapat dirasakan oleh mereka yang mampu memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai sebuah moment untuk melebur segala dosa dan kesalahan mereka. Bagi mereka yang tidak mampu memanfaatkan bulan Ramadhan dengan baik, tentu jaminan lahirnya kembali jiwa yang baru ibarat pepatah jauh api dari panggang. Tentu kita berharap bulan Ramadhan tahun ini dapat melahirkan jiwa dan semangat  baru bagi kita untuk menjalankan syari`at dan ajaran Islam. Wallahu `alam bish-shawab.
RAIHLAHLAH KERIDLOANNYA

 DENGAN SHABAR DAN SHALAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar