Sabtu, 01 Desember 2012

Motivasi



BERMIMPI YUK !
“Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin,
 mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok” (Hasan al-Bana)
Mimpi bagi sebagian orang hanyalah bunga tidur belaka, tidak ada arti dan makna bagi hidupnya; tapi bagi sebagian orang mimpi merupakan awal dari kesuksesan dan keberhasilan hidup.  Thomas Alfha Edison berhasil membuat lampu pijar berangkat dari mimpinya yang ingin membuat penerang di kegelapan; ataupun Thariq bin Ziyadh yang berhasil menaklukkan Cordoba yang didasarkan pada mimpinya untuk menaklukkan daratan Eropa, dan banyak lagi contoh orang yang berhasil berangkat awalnya dari mimpi yang ia alami.
Bermimpi? Inikah yang harus kita lakukan untuk mencapai keberhasilan? Ya jawaban sementara, bahwa untuk mencapai satu keberhasilan kita harus punya mimpi, karena kalau kita tidak menjadi seorang pemimpi, maka kita tidak akan mempunyai target dan tujuan yang akan kita capai dalam hidup. Dalam sebuah majlis ada seorang Syaikh yang berkata “ seorang pemimpin harus mempunyai banyak mimpi, jika tidak maka ia tidak layak menjadi pemimpin”.
Memang kenyataannya, kita akan kehabisan stok pemimpin apabila tidak ada orang yang berani untuk bermimpi dan bercita-cita besar; nah bagaimana menjadi pemimpin besar bermimpi saja tidak berani? Apabila seorang pemimpin berani bermimpi maka ia akan mempunyai cita-cita yang harus ia raih, sehingga ia berani berbuat dan berkorban untuk mencapai cita-cita tersebut, namun terkadang banyak pemimpin atau sebagian diantara kita, jangankan untuk bertindak bermimpi pun kita tidak berani, iya kan?
Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa, pada suatu hari Umar bin Khattab pernah berdialog dengan tiga orang sahabat di zamannya. Umar berkata `berangan-anganlah`, maka salah seorang diantara mereka berkata :” kalau saya diberi rizki oleh Allah berupa uang yang banyak, maka saya akan memerdekan hamba sahaya tuk mencapai ridho Allah swt”; yang satunya berkata :” kalau saya diberi banyak harta, maka saya akan belanjakan di jalan Allah swt”; sedangkan yang satunya berkata :” kalau saya diberi kekuatan fisik yang memadai, maka saya akan memberi minum air Zamzam kepada jamaah haji satu persatu”. Mendengar penuturan tersebut Umar manggut-manggut sambil tersenyum.
Dari dialog di atas bisa dimafhumi bahwa Umar sebagai seorang khalifah ingin menguji para sahabatnya, tentang cita-cita apa yang mereka inginkan. Bagaimana dengan kita, pernahkah kita bermimpi atau bercita-cita tentang sesuatu? Saya yakin semua orang pernah atau sedang bermimpi atau bercita-cita tentang sesuatu, namun letak perbedaannya adalah, ada diantara kita yang berusaha dengan tekun untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut, namun ada juga diantara kita yang hanya mau bermimpi saja tapi tidak berusaha untuk menggapainya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah pernah bersabda bahwa “ hendaklah seorang muslim itu menjauhi dirinya dari sikap Thulul amal `panjang angan-angan`; nah bagaimana, di awal kita disuruh untuk bermimpi, tapi Rasulullah melarang kita untuk bersikap panjang angan-angan. Sepintas memang dua hal ini seperti  paradoksal (bertentangan), namun kalu kita cermati dari dua hal ini adalah, bahwa Rasulullah melarang kepada umat Islam menjadi seorang pemimpi tapi tanpa realisasi. Maka dari keadaan ini lahirlah satu slogan hidup “ Awalilah hidup dengan mimpi, tapi janganlah hidup dalam mimpi” artinya kita harus punya cita-cita sebagai motivator hidup , tapi janganlah kita mimpi tanpa ada usaha untuk merealisasikannya. Wallahu `alam bishshawab.

عِشْ كَرِيْمًا أوْ مُتْ شَهِيْدًا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar