Sabtu, 24 November 2012

Mutiara Hadits Rasulullah SAW

Hak Muslim Atas Muslim Lainnya



1.     عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ قالَ: قالَ رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيهِ وَسَلّمَ قالَ " حَقُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فانْصَحْهُ, وَإذَا عَطَسَ فَشَمِّتْهُ, وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ " رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a berkata: bersabda Rasulullah saw “ Hak muslim atas muslim yang lain ada enam perkara: apabila bertemu maka ia mengucapkan salam kepadanya; apabila dia mengundang memenuhinya; apabila meminta nasihat maka ia menasehatinya; apabila ia bersin maka mendo`akannya; apabila sakit maka ia menengoknya; dan apabila ia meninggal maka mengantarnya (ke kuburan)” H.R Muslim.
A.     Rijal Hadits
Abu Hurairah adalah nama popular bagi seorang sahabat Nabi saw. Nama aslinya adalah `Abdurahman Ibn Sakhar al-Dausi al-Yamani. Lahir di daerah Daws Yaman pada tahun 19 sebelum hijriyyah. Beliau meninggal di kota Madinah pada tahun 58 H dalam usia 78 tahun. Beliau diberi gelar Abu Hurairah karena kecintaannya terhadap anak kucing. Beliau meriwayatkan hadits sebanyak 5374 buah.
B.     Intisari Hadits
Hadits di atas memberikan pelajaran bahwa seorang muslim mempunyai beberapa kewajiban terhadap muslim lainnya, yaitu:
a.         Memberi salam ketika bertemu. Muslim satu dengan muslim lainnya adalah bersaudara (Q.S al-Hujurat, 49; 10); tentunya dengan ikatan persaudaraan ini yang timbul adalah rasa kasih sayang diantara sesame muslim. Salah satu bentuk kasih sayang tersebut salah satunya adalah dengan saling mendo`akan ketika bertemu. Ketika seseorang mendo`akan saudaranya melalui salam, maka hakikatnya dia adalah mendo`akan dirinya sendiri; karena ketika ia mengucapkan salam kewajuban yang menerima salam adalah menjawab salam tersebut, artinya dia mendo`akan kembali orang yang telah member salam. (Q.S An-Nur, 24; 61). Memberi do`a dengan mengucapkan salam kepada saudara ataupun kepada manusia secara umum adalah karakteristik atau cirri dari akhlak dan perilaku hamba Allah yang mulia (Q.S al-Furqan, 25; 61)
b.         Memenuhi undangan ketika diundang. Salah satu bentuk lain dari  persaudaraan sesame muslim adalah memenuhi undangan ketika saudaranya mengundang dalam satu kegiatan, apakah undangan tersebut berupa tasyakkur, pengajian, silaturahmi ataupun undangan yang lainnya. Tapi kalaulah undangan tersebut adalah undangan untuk berbuat kemaksiatan atau menjauhkan diri dari Allah SWT, maka tidak ada kewajiban kita untuk memenuhinya, malah lebih baik dan selamat untuk menghindarinya. (Q.S al-An`am, 6; 68)
c.         Saling menasehati. Member kebaikan atau kesenangan terhadap saudara, bukan hanya sebatas bantuan materi semata; terkadang ada saudara kita yang tidak butuh bantuan materi, tapi mereka butuh bantuan bimbingan, petuah ataupun nasehat. Maka kewajiban seorang muslim ketika saudaranya meminta nasehat adalah memberikan nasehat yang dipintanya. Tentu saja nasehat yang diberikan adalah nasehat yang sesuai dengan ajaran dan syari`at Islam, yaitu nasehat ketaqwaan berupa nasehat kebaikan dan kesabaran (Q.S al-`Ashr, 103; 3).
d.        Saling mendo`akan sesama muslim. Bentuk lain dari saling mendo`akan di antara sesame muslim selain dengan mengucapkan salam adalah saling mendo`akan ketika ada saudara yang bersin. Begitu indahnya Rasulullah memberikan interaksi yang penuh dengan kedamaian dan persaudaraan ketika seorang muslim bersin. Ketika dia bersin maka dia memuji Allah dengan perkataan `Alhamdulillah` karena bersin adalah satu kenikmatan yang diberiakan oleh Allah SWT. Ketika seseorang mendengar saudaranya bersin dan mengucapkan Alhamdulillah` maka dia mendo`akan saudaranya yang telah bersyukur dengan kenikmatan yang diterimanya dengan ucapan yarhamukallah` mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepada kalian`; sementara yang bersin mendengar saudara yang mendo`akannya, maka ia balas mendo`akannya pula dengan ucapan yahdikumullaho wayuslihu balakum `mudah-mudahan Allah memberikan hidayah dan keselamatan terhadap apa yang menimpamu`; begitulah syari`at Islam menganalogikan persaudaraan muslim dengan syari`at bersin.
e.         Sikap peduli terhadap sesame; kepedulian terhadap saudara semuslim adalah dengan memberikan simpat empati kepada saudara kita yang mengalami musibah; apabila dia sakit maka kita menengok, menghibur dan mendo`akannya. Bahkan Rasulullah saw jangankan kepada sesame muslim, orang kafir pun yang telah menganiaya beliau ketika dia sakit, maka Rasulullah saw lah yang pertama kali menengoknya.
f.    Sementara ketika saudara kita meninggal dengan cara menunaikan kewajiban selaku muslim terhadap jenazah, yaitu: melayat, memandikan, mengkafani, menyolatkan dan mengantarka ke kuburan adalah salah satu bentuk empati kita terhadap saudara kita yang meninggal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar