A.
Hakikat dari Sejarah Peradaban Islam
Kata
sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh, menurut bahasa berarti
ketentuan masa. Sedang menurut istilah berarti “Keterangan yang telah terjadi
di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada.
Sedangkan pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai catatan yang
berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang di abadikan dalam
laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas, dan pokok dari
persoalan sejarah senantiasa akan sarat dengan pengalaman-pengalaman penting
yang menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat. Oleh sebab itu,
menurut Sayid Quthub “Sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran
peristiwa-peristiwa itu, dan pengertian mengenai hubungan-hubungan nyata dan
tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dinamisme waktu dan
tempat”
Istilah
“peradaban Islam” merupakan terjemahan dari kata Arab, yaitu al-Hadharah
al-Islamiyyah. Istilah Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan “kebudayaan Islam”. Padahal, istilah kebudayaan dalam bahasa
arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan
Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata : “kebudayaan”
(Arab/al-tsaqafah dan culture/Inggris) dengan “peradaban” (civilization/Inggris
dan al-hadharah/Arab) sebagai istilah baku kebudayaan. Dalam perkembangan ilmu
antropologi sekarang, kedua istilah itu dibedakan. Kebudayaan adalah bentuk
ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan,
manifestasi-manifestasi kemajuan tekhnis dan teknologis lebih berkaitan dengan
peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak di reflesikan dalam seni, sastra,
religi (agama) dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan
teknologi.
Menurut
Koentjoroningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud, (1) wujud
ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya, (2) wujud kelakuan, yaitu
wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia
dalam masyarakat, dan (3) wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai
benda-benda hasil karya.
Menurut
A.A. Fyzee, peradaban (civilization) dapat diartikan dalam hubungannya
dengan kewarganegaraan karena berasal dari kata civies (Latin) atau civil
(Inggris) yang berarti seorang warganegara yang berkemajuan. Dalam hal ini
peradaban diartikan dalam dua cara:
Ø Proses menjadi berkeadaban,dan
Ø Suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju.
Suatu
peradaban ditunjukkan dalam gejala-gejala lahir; misalnya: Memiliki kota-kota
besar, masyarakat telah memiliki keahlian di dalam industri (pertanian,
pertambangan, pembangunan, pengangkutan dsb), memiliki tertib politik dan
kekuasaan, dan terdidik dalam kesenian yang indah-indah.
Adapun
kebudayaan diartikan bersifat sosiologis di satu sisi dan antropologis di sisi
lain. Istilah kebudayan (culture) pada dasarnya diartikan sebagai cara
mengerjakan tanah, memelihara tumbuh2an, diartikan pula melatih jiwa dan raga
manusia. Dalam latihan ini memerlukan proses dan mengembangkan cipta, karsa,
dan rasa manusia. Maka culture adalah civilization dalam arti perkembangan jiwa.
Peradaban
Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda, pertama, kemajuan dan
tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam
mulai dari periode Nabi Muhammad Saw. sampai perkembangan kekuasaan sekarang; kedua,
hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesusasteraan, ilmu
pengetahuan dan kesenian; ketiga, kemajuan politik atau kekuasaan Islam
yang berperan melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya
dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup kemasyarakatan.
Dari uraian di
atas dapat didefinisikan istilah Sejarah Peradaban Islam yakni kejadian-kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa silam yang diabadikan di mana pada saat itu
Islam merupakan pokok kekuatan dan sebab timbulnya suatu kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan
ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
B.
Hikmah Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
Ada beberapa hikmah yang bisa diambil dari mempelajari Sejarah
Peradaban Islam, antara lain adalah:
1.
Memahami
hakekat dari agama Islam
Dengan
mempelajari sejarah peradaban Islam memberikan gambaran kepada kita bahwa Islam
bukanlah agama monopoli bagi bangsa Arab; tapi Islam diturunkan untuk seluruh
alam `rahmatan lil `alamin`. Hal tersebut dapat dibuktikan dari
literature-literatur sejarah bahwa agama Islam telah menyentuh seluruh penjuru
dunia, dari semenanjung Afrika sampai benua Asia; dari Negara Amerika yang
sekuler sampai Negara Rusia yang sosialis; dari kota Mekkah yang penuh
kemusyrikan sampai kota Kairo yang penuh dengan kebudayaan, maka Islam selalu
ada di sana.
2.
Sejarah
perkembangan agama Islam
Dengan
mempelajari sejarah peradaban Islam, memberikan penjelasan tentang proses
penyebaran Islam yang sebenarnya. Dalam proses penyebaran Islam tidak ditemukan
jejak-jejak kekerasan yang dilakukan oleh umat Islam ketika menyebarkan ajaran
Islam, sebagaimana yang dituduhkan oleh musuh-musuh Islam; sebaliknya ketika
Islam dating, ia menawarkan kedamaian kepada penduduk negri tersebut. Sejarah
membuktikan bagaimana tentara Islam membebaskan penduduk Koptik dari penjajahan
penguasa Byzantium. Ketika `Amr bin `Ash membebaskan dan mengganti
pemerintahannya, maka ia menghapuskan perbudakan dan perpajakan tinggi yang
dibebankan oleh pemerintah Byzantium.
Selanjutnya,
dengan sejarah peradaban Islam pun kita mengetahui hakikat sebenarnya tentang
jalur penyebaran Islam ke penjuru dunia ini. Diantara jalur-jalur tersebut
adalah:
a.
Jalur
perdagangan; jalur ini terutama dilakukan oleh para pedagang Gujarat yang suka
berdagang ke tempat yang sangat jauh;
b.
Jalur
diplomatic; jalur ini merupakan bukti Islam disebarkan dengan jalan kedamaian.
Banyak Negara eropa yang meminta bantuan umat Islam untuk membantu melepaskan
diri dari penjajah, hal ini dapat diambil contoh sejarah masuknya Islam ke
Negara Spanyol.
c.
Jalur
Pendidikan; banyak ilmuwan Islam yang berkelana ke berbagai Negara untuk
menyebarkan hasil kajiannya dari al-Qur`an. Salah satu ilmuwan Islam yang
terkenal sampai kawasan Eropa adalah Ibnu Sina, sebagai ahli ilmu kedokteran.
d.
Seni
Bangunan; di beberapa Negara tersebar peninggalan-peninggalan umat Islam berupa
bangunan, salah satu contohnya adalah bangunan Taj Mahal di Negara India yang
menyerupai bangunan Mesjid.
3.
Mampu
membedakan pemahaman dari makna peradaban dan kebudayaan Islam
Dalam
beberapa literature ditemukan bahwa kata peradaban dan kebudayaan itu mempunyai
arti yang persis sama. Namun ketika kita mempelajari Sejarah Peradaban Islam,
maka kita tahu perbedaan di antara keduanya. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan
tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi
kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau
kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi dan moral,
maka peradaban terrefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi.
C.
Perkembangan Islam di
Indonesia dan Dunia
Melihat
perkembangan Islam di Indonesia dewasa ini, ada yang menggembirakan namun juga
ada yang mengkhawatirkan. Dikatakan cukup menggembirakan melihat perkembangan
dalam bidang ekonomi dan pendidikan nilai-nilai keislaman telah mencapai ke
dalam dua bidang tersebut. Menjamurnya bank-bank syari`ah mu`amalah menandakan
bahwa prbankan yang ada di negri ini mulai dihiasi oleh nilai-nilai keislaman.
Di samping itu, lembaga-lembaga yang mengurus masalah perzakatan pun tersebar
di mana-mana.
Berkaitan
dengan dunia pendidikan, yang cukup menggembirakan adalah masih eksisnya dunia
kepesantrenan di Indonesia; dengan keberadaan pesantren ini, maka ajaran Islam
bisa terjaga dengan baik. Perpaduan kurikulum kepesantrenan dengan kurikulum
nasional diharapkan bahwa lulusan para alumni pesantren di samping faham
ajaran-ajaran agama Islam, juga memahami tentang ilmu kekinian.
Namun
di samping hal-hal yang cukup menggembirakan, ada beberapa hal yang cukup
mengkhawatirkan dengan apa yang terjadi dengan dunia Islam Indonesia dewasa
ini. Isu terorisme yang terus menerus ditujukan kepada umat Islam, memojokkan
umat Islam pada khususnya dan ajaran Islam secara umumnya. Selain isu terorisme
yang banyak muncul, lahirnya aliran-aliran baru yang mengatasnamakan ajaran
Islam, ataupun perselisihan dengan umat agama yang lain, entah sengaja
diciptakan atau tidak oleh fihak-fihak tertentu memberikan sebuah tekanan dan
kekhawatiran terhadap perkembangan ajaran Islam di negeri ini.
Salah satu kekhawatiran tersebut dapat terbukti dengan penurunan
jumlah umat Islam secara kwantitas. Sebelum tahun 90-an umat islam mencapai 90%
dari penduduk negri ini, namun menginjak awal tahun 2000-an umat Islam
mengalami penurunan menjadi 80% an dari penduduk negri ini.
Sementara
kehancuran faham Nasionalis dengan runtuhnya rezim Unisovyet, para pakar
sepakat bahwa dunia ini dikuasai oleh dua kekuasaan, yaitu Barat (Nasrani dan
Yahudi) dan Timur (Islam). Perkiraan tersebut pada kenyataannya memang terjadi;
kekuatan Barat yang dipelopori oleh Negara-negara Eropa ditambah dengan Amerika
serikat berusaha untuk terus menyerang ajaran Islam dengan berbagai cara; adu
domba, ideology, pemahaman ataupun kekerasan.
Peristiwa
hancurnya gedung WTC yang dialamatkan kepada umat Islam salah satu bukti
bagaimana mereka mencoba untuk menyerang umat Islam. Setiap kerusuhan dan
kekerasan yang terjadi di setiaap negara selalu dituduhkan kepada umat Islam
denhan jargon terorisme. Al-Qaeda dengan Usamah bin Ladennya menjadi symbol
barat untuk memojokkan umat Islam dengan tuduhan sebagai biang terorisme.
Sementara mereka fihak Barat (Amerika, Inggris, Prancis) dengan dalih sebagai
Dewan Keamanan PBB leluasa dengan mudahnya mengobrak-abrik Negara-negara
terutama Negara Islam.
Peristiwa
terkini berkaitan dengan bergejolaknya Negara-negara Timur Tengah membuka
peluang bagi fihak Barat untuk melemahkan kekuatan Islam; mereka turun tangan
dalam permasalahan Negara Syuria, Mesir, Libanon, ataupun Al-jazair dengan
dalih sebagai anggota DK PBB, padahal kenyataannya ada maksud tersembunyi,
yaitu ingin meruntuhkan kekuatan Umat Islam.
Namun,
dibalik kenyataan di atas, kita juga tidak bisa menutup mata terhadap
perkembangan positif umat Islam di setiap Negara yang notabene adalah Negara
sekuler. Umat Islam telah banyak tersebar di Negara Australia, Inggris,
Prancis, Jerman ataupun Negara-negara eropa yang lainnya; dan yang lebih
menggembirakan lagi adalah banyak di antara mereka yang telah masuk dan
berpartisifasi dalam kegiatan pemerintahan. Ada di antara umat islam yang
menjadi politikus, berkiprah di parlemen, ataupun di bidang yang lainnya tanpa
harus meninggalkan identitas mereka sebagai seorang muslim; sehingga dengan
posisi tersebut, mereka bisa mempertahankan ajaran Islam yang diyakininya dan
lebih jauhnya bisa menhyebarkannya.
Dari deskriftif di atas, bisa disimpulkan bahwa perkembangan islam
di Indonesia khususnya dan dunia umumnya cukup menggembirakan; walaupun tentu
saja masih banyak tantangan dan rintangan yang disebarkan oleh musuh-musuh
Islam yang tidak rela melihat kemajuan yang dialami oleh Umat Islam
irwan.burhanudin@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar